Efek Blog

Tuesday 16 June 2015

GOA  PUTRI


Goa Putri adalah tujuan wisata terkemuka di Provinsi Sumatera Selatan, terletak 230 kilometer dari Palembang, atau 35 kilometer dari Baturaja, ibu kota Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Gua ini terletak sekitar satu kilometer dari jalan lintas Sumatera yang menghubungkan Baturaja dan Muara Enim.

Gua ini penuh dengan stalaktit dan stalagmit. Stalaktit merupakan kalsium karbonat yang menggantung dan membeku di langit-langit gua dan dapat ditemukan di gua kapur. Stalagmit adalah batuan berbentuk kerucut es yang menghadap ke atas dapat ditemukan di lantai gua. Di Goa Putri, stalaktit dan stalagmit bertemu membentuk pilar yang unik. Gua ini juga memiliki kolam yang airnya berasal dari gua-gua yang airnya berasal dari Sungai Semuhun, yang bermuara di Sungai Ogan.

Kolam tersebut lebarnya 20 meter lebar dan panjangnya 160 meter. Di beberapa bagian gua terdapat  batu lebar di mana Anda bisa duduk dan tidur. Gua ini gelap meskipun terdapat beberapa lampu yang dipasang di berbagai sisi. Cahaya yang redup membuat gua terlihat sangat ajaib.

Untuk menikmati Goa Putri, pengunjung harus membayar tiket sebesar Rp 5.000 per orang dan Rp 10.000 untuk parkir.


Koleksi foto goa putri :





Curup mangkok

Curup mangkok


Curup mangkok adalah salah satu air terjun yang berada di kaki gunung dempo pagar alam sumatera selatan, air terjun ini mengalir dari bebatuan yang besar dan dikanan kirinya ada pepohonan. Jalan menuju kesana mendaki gunung, tetapi mendekati tempat tersebut telah dibuat jalan yang curam, namun dapat dilalui mobil sampai ke pinggir telaga dari air terjun tersebut. Air terjun ini cukup dingin serasa kita berendam di air kulkas, walau dangkal tapi dinginnya minta ampun. Disekitar telaga ada batu-batu koral yang berwarna-warni, telaga ini berada di lembah.


Lokasi:                       
Terletak di Dusun Pematangbango, Desa Cughub Jare, Kecamatan Pagaralam Utara, Kabupaten Pagaralam, Propinsi Sumatera Selatan.

Foto-foto curup mangkok:





Danau Ranau

Danau Ranau


Sejarah Danau Ranau

Awalnya adalah letusan yang dahsyat dari sebuah gunung berapi. Letusan itu mengakibatkan tanah terbelah menjadi semacam jurang yang memanjang. Sungai besar yang sebelumnya mengalir di kaki gunung berapi itu kemudian menjadi sumber air utama yang mengisi belahan akibat letusan itu.

Air terus-menerus mengalir ke dalam belahan yang menyerupai lubang besar. Dan lama-kelamaan lubang besar penuh dengan air. Lalu, di sekeliling danau baru itu mulai ditumbuhi berbagai tanaman, di antaranya tumbuhan semak yang oleh warga setempat disebut ranau. Maka danau itu pun dinamakanlah Danau Ranau.

Itulah legenda terjadinya Danau Ranau. Sisa gunung api itu kini menjadi Gunung Seminung yang berdiri kokoh di tepi danau berair jernih tersebut.
Danau Ranau memang memiliki pesona. Bagamaina tidak? Bekas letusan gunung berapi tersebut seolah membentuk panggung alam yang elok. Gunung Seminung yang menjulang 1.880 meter di atas permukaan laut menjadi latar belakang yang penuh dengan nuansa magis. Tebing dan barisan perbukitan menjadi pagar pembatas panggung megah itu.

Hamparan sawah yang hijau berpadu dengan air Danau Ranau yang biru seolah menjadi pelataran tempat berbagai jenis ikan berenang, menari. Butir-butir kopi yang merah seakan-akan menjadi pemanis keindahan itu. Keelokan itu menjadi lengkap dengan bingkai indah pantai berpasir dan kerikil putih yang ada di sepanjang tepi danau itu.

Salah satu foto dari Danau Ranau



Air terjun Bedegung sumatera selatan

Air terjun bedegung



 Air Terjun Bedegung berlokasi di Sumatera Selatan, tepatnya di Desa Bedegung, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim. Beranjak dari Kabupaten Muara Enim, Anda akan menghabiskan waktu 1,5 hingga 2 jam menempuh jarak 56 kilometer menuju objek wisata andalan Sumatera Selatan ini. Melewati jalan setapak terlebih dahulu sebagai akses utama untuk tiba di Air Terjun Bedegung.
           
Memasuki area air terjun unggulan Sumatera Selatan ini, Anda diminta membayar tiket masuk sebesar Rp. 5.000,- per orang. Seperti tempat wisata lainnya, pada hari libur nasional atau hari besar agama, biayanya akan bertambah mulai dari Rp 10.000,- hingga Rp. 25.000,- per orang.

Pemerintah setempat tidak tinggal diam menanggapi adanya tempat wisata Air Terjun Bedegung ini. Pembenahan senantiasa dilakukan dalam hal sarana dan prasarana di sekitar lokasi wisata, seperti perbaikan toilet dan kamar mandi, lapangan untuk parkir kendaraan, serta pembangunan jalan setapak sebagai akses utama yang akan memudahkan Anda. Villa untuk menginap juga tersedia apabila Anda ingin bermalam menikmati suasana air terjun lebih lama. Warung-warung juga mudah ditemui, hanya saja mayoritas hanya menyediakan mie instan sebagai menu santapan Anda.


  Koleksi foto air terjun bedegung :











Air Terjun Bidadari


Nama lain Air Terjun Bidadari adalah Ayek Asam menurut warga setempat.  Air terjun yang bermuara ke Sungai Lematang ini memiliki ketinggian sekitar 30 m dengan lebar atas sekitar 10 m dan bawah sekitar 15 m.

Di sekitar lokasi Air Terjun tersebut, ada sekitar 6 air terjun lagi dan 3 diantaranya adalah Air Terjun Bujang Gadis dengan ketinggian sekitar 4 m, Air Terjun Sumbing dengan ketinggian sekitar 35 m dan Air Terjun Naga dengan ketinggian sekitar 10 m.  Ketiga air terjun ini dapat dinikmati dengan menyusuri aliran dari Air Terjun Bidadari hingga ke bawah Air Terjun Naga. 

Untuk Air Terjun Bujang Gadis berjarak lebih kurang 30 m dari Air Terjun Bidadari.  Sedangkan Air Terjun Sumbing berjarak kurang lebih 80 m dari Air Terjun Bujang Gadis.  Dan Air Terjun Naga berjarak lebih kurang 50 m dari Air Terjun Sumbing.

Lokasi:

Terletak di Desa Karang Dalam, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan.

Saturday 13 June 2015

Keindahan selain curup maung


Dari curup maung kita juga bisa melihat keindahan gunung dempo

   
keindahan kota pagar alam (lahat)


kebun teh dan gunung dempo


kebun teh 


Friday 12 June 2015

wisata curup maung

Air Terjun Maung


Air Terjun Maung atau populer dengan sebutan "Curup Maung" di Desa Rinduhati, Kecamatan Gumay Ulu. Desa ini berjarak sekitar 25 Km dari ibukota Lahat atau 220 Km dari Palembang. Sejak ditemukan warga awal 2014, air terjun ini masih menjadi buah bibir di kalangan pecinta alam. Bahkan sempat menjadi trending topic dibeberapa situs destinasi wisata nasional bahkan dunia yang dilansir dari lamanpalembang.tribunews.com.  Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 80 meter dengan lebar yang hampir sama dengan tingginya. Pada akhir pekan, objek wisata ini ramai dikunjungi wisatawan. Mereka tak hanya datang dari wilayah Kota Lahat, tapi juga dari kabupaten atau kota lainnya. Menurut sejumlah pengunjung, pemandangan di sekitar air terjun masih sangat hijau dan alami. Sambil menikmati pemadangan, pengunjung bisa berenang atau sekadar duduk santai di atas batu-batu besar.               

Hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Lahat, belum memiliki konsep pengembangan wisata yang jelas. Sehingga aset wisata alam serta peninggalakan zaman megalit terkesan tak berguna. Padahal dari sisi kualitas, objek wisata yang ada tidak kalah dibanding daerah lain. Belum lagi keberadaan ribuan situs megalit, yang tidak ada di daerah mana pun di Indonesia bahkan dunia. Dengan beragam bentuk, dan diperkirakan sudah berumur lebih dari 4000 tahun sejak zaman megalitikum yang sudah mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).


Koleksi foto curup maung: